-->

Merasa Kewalahan

 

#1

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Allāhumma innī aʿūdhu bika min-l-hammi wa-l-ḥazan, wa aʿūdhu bika min-l-ʿajzi wa-l-kasal, wa aʿūdhu bika min-l-jubni wa-l-bukhl, wa aʿūdhu bika min ghalabati-d-dayni wa qahri-r-rijāl.

----
“Ya Allah, aku memohon perlindungan-Mu dari kegelisahan dan kesedihan. Aku memohon perlindungan-Mu dari ketidakmampuan dan kemalasan. Aku mohon perlindungan-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku mohon perlindungan-Mu agar tidak terlilit hutang dan dikuasai manusia.”

(Abu Dawud 1555)

Abū Saʿīd al-Khudrī (raḍiy Allāhu ʿanhu) meriwayatkan bahwa pada suatu hari, Rasulullah ﷺ memasuki masjid. Dia melihat seorang pria dari Anṣār bernama Abū Umāmah (raḍiy Allāhu ʿanhu). Beliau ﷺ bertanya, “Ada apa? Mengapa kamu duduk di masjid padahal belum waktunya salat?” Beliau menjawab, “Kekhawatiran dan hutang yang tidak ada habisnya ya Rasulullah.” Rasulullah ﷺ kemudian bertanya, “Maukah aku mengajarimu kata-kata yang jika kamu mengucapkannya, Allah akan menghilangkan kekhawatiranmu dan melunasi hutang-hutangmu?” Dia menjawab, “Ya tentu saja, ya Rasulullah.” Beliau ﷺ bersabda, “Katakanlah di pagi dan sore hari [yang di atas].” Abū Umāmah (raḍiy Allāhu ʿanhu) berkata, “Kemudian aku melakukan itu, dan Allah menghilangkan kekhawatiranku dan melunasi hutangku.”

#2

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ ، اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ ، وَمِنْ خَلْفِيْ ، وَعَنْ يَّمِيْنِيْ ، وَعَنْ شِمَالِيْ ، وَمِنْ فَوْقِيْ ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Allāhumma innī as’aluka-l-ʿāfiyata fi-d-dunyā wa-l-ākhirah. Allāhumma innī as’aluka-l-ʿafwa wa-l-ʿāfiyata fī dīnī wa dunyāya wa ahlī wa mālī, Allāhumma-stur ʿawrātī wa āmin rawʿātī. Allāhumma-ḥfaẓnī mim bayni yadayya wa min khalfī, wa ʿay-n yamīnī wa ʿan shimālī wa min fawqī, wa aʿūdhu bi-ʿaẓamatika an ughtāla min taḥtī.

----
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesejahteraan dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu dan kesejahteraan dalam agamaku, dalam urusan duniaku, dalam keluargaku, dan dalam hartaku. Ya Allah, sembunyikan kesalahanku dan tenangkan ketakutanku. Ya Allah, lindungilah aku dari depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dan dari atasku. Aku berlindung pada Keagungan-Mu agar tidak dihancurkan secara tak terduga dari bawahku.

(Abu Dawud 5074)

ʿAbdullah b. ʿUmar (raḍiy Allāhu ʿanhumā) meriwayatkan: “Rasulullah ﷺ tidak pernah lalai mengucapkan kata-kata ini di pagi dan sore hari.”


#3

حَسْبِيَ اللّٰهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ، وَهُوَ ر َبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ

Ḥasbiya-Allāhu lā ilāha illā Huwa, ʿalayhi tawakkaltu, wa Huwa Rabbu-l-ʿArshi-l-ʿaẓīm.

----
Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Dia. Aku bertawakal hanya kepada-Nya, dan Dialah Penguasa Arsy yang Agung.

(Ibnu al-Sunni 71)

Abū al-Dardā' (raḍiy Allāhu ʿanhu) meriwayatkan dari Rasulullah ﷺ bahwa dia bersabda: “Barangsiapa membaca [di atas] tujuh kali di pagi dan sore hari, maka Allah akan mencukupinya dalam segala hal yang menyangkut dirinya dalam urusan. dunia ini dan akhirat.”